viewers

Jumat, 22 Desember 2017

Yuk kita bahas metode Diet Keto yang lagi ngehits...


Hello guys, pernah mendengar istilah diet ketogenik? Diet ini juga sering disebut sebagai diet keto, menurut GPS sih ini metode diet ini biasa aja, tapi banyak juga yang beranggapan metode keto ini sebagai  diet ekstrem dan diklaim tingkat keberhasilannya membutuhkan waktu singkat. Namun, apakah diet keto ini aman atau berbahaya?
Mari kita bahas.....
Analoginya gini, bikin simple aja "Diet keto adalah diet yang menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak", sooo..... apabila konsumsi lemak normal adalah sekitar 20-30%, diet ketogenik menganjurkan asupan lemak mencapai 60-70%, hmmm...ya ya ya.
Beberapa pihak yang mendukung metode ini mengatakan diet ketogenik dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat dan memberikan energi yang lebih. Namun di sisi lain, pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa metode ini merupakan cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badan.
Jadi kalau loe menjalani diet ini ya tujuannya membuat tubuh loe jatuh dalam keadaan ketosis, Dalam keadaan normal, ketosis terjadi saat seseorang ga mengonsumsi karbo atau mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat. Kekurangan karbohidrat membuat kadar glukosa turun dalam tubuh, sehingga tubuh mulai memecah lemak untuk dijadikan sebagai sumber energi. Hal ini membuat hasil pemecahan lemak yang disebut keton menumpuk dalam tubuh.
Namun, terlepas dari fakta ini, beberapa ahli mengatakan bahwa keadaan ketosis tidaklah berbahaya. Beberapa penelitian bahkan mengatakan bahwa diet ketogenik dapat dikatakan aman bagi penderita obesitas atau orang yang kelebihan berat badan.

Diet keto pertama kali diperkenalkan oleh dr. Gianfranco Cappello, seorang profesor dari Universitas Sapienza di Italia. Dalam penelitiannya, sebanyak lebih dari 19.000 peserta diet keto mengalami penurunan berat badan yang cepat dengan efek samping yang minimal. Selain itu, kebanyakan peserta juga tidak mengalami kenaikan berat badan yang signifikan setelah satu tahun.
Menurut laporan penelitiannya, rata-rata peserta mengalami penurunan berat sebear 10,2 kg setelah 2.5 siklus diet ketogenik. Capello menyimpulkan bahwa metode diet ini merupakan cara yang baik untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas dengan efek samping seperti kelelahan yang minimal.
Rudy mawer, seorang ahli nutrisi dalam bidang olahraga, menambahkan bahwa terdapat banyak keuntungan dari metode ini. Salah satunya adalah hasilnya yang cepat. Selain itu, diet ketogenik memiliki konsep yang sederhana yaitu dengan mengeliminasi satu golongan makanan (karbohidrat), membuat semua orang mudah memahaminya. Diet ini juga membuat seseorang merasa kenyang walau mengonsumsi makanan dengan kalori yang lebih sedikit.
Disisi lain, Bette Klein, seorang ahli nutrisi di Cleveland Clinic Children’s Hospital memanfaatkan metode ini untuk meringankan gejala epilepsi pada anak. Ia menyatakan bahwa diet ini efektif diterapkan pada anak yang tidak mempan diterapi dengan dua jenis obat anti-epilepsi. Sekitar 50% anak yang menjalani diet ini mengalami penurunan frekuensi kejang. Akan tetapi, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal ini terjadi.

Lisa Cimperman, seorang ahli nutrisi dari Cleveland, kurang setuju terhadap diet jenis ini. Beliau menjelaskan bahwa berat yang berkurang saat seseorang menjalani diet ketogenik adalah berat air dalam tubuh. Saat tubuh masuk ke dalam keadaan ketosis, seseorang akan segera kehilangan massa otot dan menjadi sangat kelelahan.
Singkatnya, pada fase ini, seseorang akan masuk ke dalam fase kelaparan. Dan saat seseorang berada pada fase kelaparan, maka orang tersebut cenderung akan lebih sulit kehilangan berat badan
Ahli nutrisi lain mengatakan bahwa diet ini harus dikontrol ketat oleh tenaga medis dan hanya boleh dilakukan dalam waktu yang singkat. Menurutnya, metode ini hanya boleh dilakukan pada kasus yang ekstrem dan lebih banyak memberi kerugian daripada keuntungan apabila diterapkan pada populasi kebanyakan. Diet ketogenik dapat merusak otot, termasuk otot jantung. Ia berpendapat bahwa masih banyak metode diet lain yang lebih menguntungkan.

Pada akhirnya, tidak ada cara yang instan untuk menurunkan berat badan secara sehat. Saat Anda menerapkan sebuah program diet tertentu,
maka pertimbangkan:
Apakah metode tersebut baik untuk jangka panjang?
Apakah metode tersebut melibatkan olahraga?
Apakah metode tersebut baik untuk kesehatan Anda di masa mendatang?
Jika jawabannya tidak, maka Anda harus berhati-hati.

Saran dari GPS buat pembaca,
Pada intinya, sayangilah tubuh Anda dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan lakukanlah aktifitas olahraga sebagai kebutuhan seperti berlari, fitness, atau bersepeda dsb. Ingat, tidak ada yang instan dalam hal diet sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar